GAMBARAN KEBERADAAN BALE SENI CIWASIAT 2013
4.1 Gambaran Umum
Lokasi Penelitian
4.1.1 Letak Geografis dan Sejarah
Sanggar Bale Seni Ciwasiat
Sanggar Bale Seni Ciwasiat adalah salah satu sanggar yang berada di tengah
kota Pandeglang, tepatnya di daerah alun-alun Pandeglang. Sesuai dengan keadaan
geografisnya bahwa Ciwasiat Terletak diantara 6 derajat 21’-7º - 10’ Lintang
Selatan dan 102º48-106º11¹ Bujur Timur dengan luas wilayah 274.689,91 Ha 2.747
km². Kebanyakan mata pencaharian
masyarakat disini adalah bertana. Dilihat dari segi pendidikan penduduk desa
Ciwasiat umumnya sudah mengenal pendidikan dan maju, ini dikarenakan desa Ciwasiat
dekat dengan pusat kota atau alun-alun Pandeglang.
Sanggar Bale Seni Ciwasiat terletak di Jalan Ciwasiat Belakang BRI RT
01/12 Kabupaten. Pandeglang, Provinsi. Banten. Sanggar Bale Seni Ciwasiat merupakan sanggar yang letaknya strategis
karena berada di kota Pandeglang dekat alun-alun Pandeglang dan mudah di jangkau
dengan sarana transportasi seperti sepeda, kendaraan pribadi, becak, maupun
angkutan umum. Sanggar Bale Seni
Ciwasiat letaknya berdekatan dengan alun-alun kota Pandeglang, dengan
jarak tempuh 500 meter dari kantor alun-alun kota Pandeglang, dan tidak jauh
pula dari pusat perbelanjaan di kota Pandeglang.
Foto 1. Sanggar Bale Seni Ciwasiat
Foto 1 adalah kondisi fisik sanggar Bale
Seni Ciwasiat di lihat dari depan sudah layak untuk digunakan sebagai tempat
latihan tari atau latihan kesenian lainnya bagi siswa-siswinya. Sanggar Bale
Seni Ciwasiat sendiri terletak tepat di belakang rumah pimpinan sanggar yaitu
Rohaendi. Bentuk bangunan sanggar Bale Seni Ciwasiat berbentuk seperti ruangan
tempat latihan tari lainnya, sanggar Bale Seni Ciwasiat dapat menampung 100
siswa. Kondisi lingkungan sanggar Bale Seni Ciwasiat terlihat bersih dan nyaman
disaat pelatihan tari.
Terdapat dua lantai untuk latihan tari, yaitu
lantai dasar dan lantai atas. Lantai dasar bisa dipakai untuk latihan tari
rampak bedug dan tempat properti bedug disimpan, lantai atas ruangan yang
dilengkapi kaca digunakan untuk proses latihan saat menari, tempat penyimpanan
kostum tari sanggar, properti sanggar seperti wayang, dll. Untuk latihan tari
yang lebih efektif bisa menempati ruangan atas, karena ruangannya luas
dibanding ruangan bawah dan terdapat kaca untuk berlatih tari tetapi menurut penuturan
Rohaendi selaku pimpinan sanggar jika peserta didik atau anggota sanggar yang ingin
belajar tari sudah sangat penuh bisa memanfaatkan halaman sanggar atau halaman
rumah.
Sanggar Bale Seni Ciwasiat berdiri pada tanggal 14
januari 2008. Yang
didirikan oleh seniman Rohaendi. Lahirnya sanggar ini
berawal dari rasa khawatir Rohaendi selaku pendiri sanggar terhadapa kalangan
generasi muda yang menganggap suatu tradisi itu kuno, tidak gaul, kumuh, kolot,
dan terbelakang. Sehingga beliau berpendapat bahwa “tradisi memang kebiasaan
lama, barang yang tua, turun temurun, dan antik. Tetapi tidak harus tampil
kolot, tidak gaul, kumuh dan monoton tidak memiliki daya tarik. Menurunnya
minat generasi kepada seni tradisi bukan harus diratapi, tapi dijadikan energi
untuk ditata dan dikemas sehingga menjadi atraksi yang enerjik, atraktif, modis
bahkan gaul dapat menyesuaiakan dengan jaman yang maju”. Karena kemauan yang
sangat tinggi dan usaha Rohaendi untuk mamajukan kesenian Banten khususnya
Pandeglang, banyak orang-orang yang datang ke tempat beliau untuk belajar seni
atau memakai jasa sanggar. yang
artinya sebuah wadah seni yang berada di Ciwasiat.
Kata
Ciwasiat sendiri diambil dari mata air pertama yang digunakan bangsa Belanda
untuk menyalurkan air kepada masyarakat setempat untuk menjalankan kehidupan mereka.
Sampai sekarang mata air ini masih ada berupa pancuran mata air alami yang
berada di tengah kota. Dapat
disimpulkan Bale Seni Ciwasiat mempunyai arti sebuah wadah seni yang berada di
Ciwasiat.
Rohaendi lahir di Subang 17 Maret 1970 Lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan 10 Bandung (SMKI) dan beliau lulusan dari jurusan Pendidikan Seni Tari
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung). Rohaendi merangkap sebagai
pimpinan sanggar sekaligus koreografer sanggar. Sanggar Bale Seni Ciwasiat
telah memiliki akta notaris dan SK dari dinas pendidikan dan kebudayaan.
Berikut Legalitas sanggar Bale Seni Ciwasiat.
Akta Notaris : SYAHRUDIN,SH. Nomor
: 64 Tanggal 17 Maret 2010
Kepala Badan Kesbanglinmas Kab.
Pandeglang Nomor : 74/SKT/III/2010
SK. Kadisbudpar Kab. Pandeglang
Nomor : 431/174-Budpar/X/2012
SK. Kadis Pendidikan Kab.
Pandeglang : 421.9/027.IO-Kursus-Disdik/2012
Kelompok
ini terbentuk karena keinginan yang sama untuk melestarikan seni budaya
Pandeglang Banten melalui kelompok yang profesional, dengan motto : Mengubah Tradisi Menjadi Seni Pertunjukkan. Dan visi dari sanggar Bale Seni Ciwasiat adalah
Seni
Tradisi Lestari dan Digemari.
Adapun
misi dan Aksi dari sanggar Bale Seni Ciwasiat sebagai berikut.
Misi 1 : Melestarikan Seni Tradisi Banten;
Aksi : Menyelenggarakan
pelatihan tari, Karawitan (Musik Etnik), Penyadapan seni tradisional.
Misi 2 : Mengemas seni tradisi menjadi pertunjukkan yang modern;
Aksi :
Membuat Paket seni pertunjukkan,
Menata Tari, Musik Etnik, Teater
Tradisional.
Misi 3 : Mewadahi dan menyalurkan kreatifitas generasi muda;
Aksi :
Melakukan proses penciptaan karya seni
(berkesenian), Melakukan pertunjukkan seni.
Misi 4 : Menambah penghasilan generasi muda;
Aksi
: Menerima Jasa pementasan seni, Dekorasi, menerima pesanan Peralatan
Seni Tradisional Banten.
4.1.2 Struktur Organisasi Sanggar Bale
Seni Ciwasiat
Sanggar Bale Seni Ciwasiat memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
penasehat,
ketua, sekretaris, bendahara, pelatih, produksi, peralatan, dan Humas. Untuk
memperjelas struktur organisasi sanggar Bale Seni Ciwasiat dapat dilihat pada
gambar dibawah i
Gambar Struktur
Organisasi Sanggar Bale Seni Ciwasiat
SANGGAR BALE SENI
CIWASIAT
|
PEMBINA
Rohaendi,S.Pd
|
KETUA
Ade Triyana,S.Pd
|
SEKERTARIS Candra Budhi Utama
|
BENDAHARA Awit Gending A
|
PRODUKSI Fikra Mardiana
|
PELATIHAN
Budi Supriadi
|
PERALATAN Hilman
|
HUMAS Muh. Andes
|
Gambar 2 adalah struktur organisasi
sanggar Bale Seni Ciwasiat yang
sudah tersusun dengan rapi. Sanggar Bale
Seni Ciwasiat memiliki struktur organisasi yang dapat membedakan tugas
dan kewajiban dari masing-masing pengurus. Meskipun sanggar Bale Seni Ciwasiat sudah memiliki struktur
organisasi yang baik, tetapi pengelolaannya tidak terpatok dalam hal struktur
organisasi atau manajemen yang kaku, karena menurut Rohaendi “kebanyakan
sanggar jika terpatok dengan manajemen yang sebenarnya akan mengalami kekakuan
didalamnya dan sanggar Bale Seni Ciwasiat merupakan sanggar yang menganut
sistem kekeluargaan sehingga antara pimpinan, pengelola dan peserta didik tidak
kaku dan terasa sekali kekeluargaannya”.
4.2 Manajemen Sanggar Bale Seni
Ciwasiat
Manajemen dari sebuah sanggar Bale Seni Ciwasiat merupakan pokok
roda berjalannya sanggar Bale Seni
Ciwasiat menuju tujuan atau hasil yang diharapkan. Dimana setiap
manajemen dipengaruhi banyak hal, baik dana, sarana dan prasarana, tempat, dan
sumber daya dan obyek (siswa). Manajemen terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan.
4.2.1 Perencanaan
Langkah pertama perencanaan
yang dilakukan oleh para anggota
sanggar yaitu mengadakan rapat di Pandeglang pada tanggal 01 januari 2008
mengenai penyusunan dan penetapan anggaran dasar sanggar Bale Seni
Ciwasiat, selanjutnya menentukan nama sanggar yang diberi nama sanggar Bale Seni Ciwasiat. Langkah kedua
yaitu menyusun kepengurusan organisasi sanggar yang menentukan program kerja,
menyusun jadwal dan waktu pelaksanaan pelatihan.
Perencanaan
memiliki langkah-langkah seperti tujuan, kebijakan, strategi, prosedur, aturan,
dan program.
4.2.1.1 Tujuan
Menurut H.R. Daeng Naja tujuan merupakan misi
sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang dan
manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan dari sanggar Bale Seni Ciwasiat menurut Rohaendi (wawancara, 02 April 2015) adalah sebagai
berikut.
a. Melestarikan seni tradisi Banten
b. Mengemas seni tradisi menjadi pertunjukan modern
c. Mewadahi dan menyalurkan kreatifitas generasi muda
d. Mendapatkan penghasilan
4.2.1.2
Kebijakan
Kebijakan
merupakan kebijakan adalah sebagai suatu program pencapaian
tujuan, nilai-nilai dan praktik-praktik yang terarah (Menurut Lasswell, 1970).
Kebijakan yang diambil sanggar Bale Seni Ciwasiat adalah melakukan pelatihan
tari diluar jam sekolah disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu hari
Jum’at dan Sabtu pagi pukul 15.00-17.00 WIB, sehingga tidak mengganggu kegiatan
sekolah.
Kebijakan yang dilakukan pemimpin atau
ketua sanggar terhadap anggotanya adalah dengan memberikan kebebasan
mengeluarkan pendapat terhadap hal-hal yang dianggap kurang sesuai dari sanggar.
4.2.1.3
Prosedur
Prosedur
merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang.
Prosedur lebih menitik beratkan pada suatu tindakan. Tindakan yang dilakukan
sanggar Bale Seni Ciwasiat untuk waktu mendatang adalah dengan menampilkan
pementasan sebaik-baiknya agar tidak merusak nama baik sanggar, sehingga akan
meningkatkan kemajuan sanggar.
4.2.1.4
Aturan
Aturan
adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. Aturan-aturan yang saling
berkaitan dapat dikelompokkan menjadi
satu golongan disebut prosedur. Sanggar Bale Seni Ciwasiat memiliki aturan-aturan
tertentu guna kelancaran pengelolaan sanggar. Aturan yang meliputi kewajiban seorang pengurus atau pengelola dapat disesuaikan
dengan tugasnya masing-masing, sedangkan kewajiban peserta latihan
yaitu membayar uang pendaftaran
sebesar Rp. 50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah) dan membayar iuran setiap latihan sebesar Rp. 5.000 (Lima Ribu Rupiah).
4.2.1.6 Program
Program
yang telah dilakukan oleh sanggar Bale Seni Ciwasiat meliputi Program Jangka
Pendek, Program Jangka Menengah, dan Program Jangka Panjang.
1.
Program Jangka Pendek
a.
Menyelenggarakan
pelatihan tari, Karawitan (Musik Etnik), Penyadapan seni tradisional.
b.
Membuat Paket
seni pertunjukkan, Menata Tari, Musik Etnik, Teater
Tradisional.
c.
Melakukan
proses penciptaan karya seni (berkesenian), Melakukan
pertunjukkan seni.
d.
Menerima Jasa
pementasan seni, Dekorasi, menerima pesanan Peralatan Seni Tradisional Banten.
2.
Program Jangka Menengah
a. Melestarikan
Seni Tradisi Banten.
b. Mengemas
seni tradisi menjadi pertunjukkan yang modern.
c. Mewadahi
dan menyalurkan kreatifitas generasi muda.
d. Menambah
penghasilan generasi muda.
3.
Program Jangka Panjang
a.
Seni Tradisi Lestari dan Digemari.
4.2.2
Pengorganisasian
Organisasi
yang baik hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut.
4.2.2.1 Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Anggaran dasar merupakan ketentuan
tertulis organisasi yang memuat antara lain nama dan tempat kedudukan sanggar,
dasar/azas, dan tujuan organisasi, usaha-usaha, kekayaan, kepengurusan, pembukuan,
dan anggaran belanja.
Anggaran rumah tangga berisi tentang
keanggotaan badan pengurus, rapat badan pengurus, kepengurusan, tugas dan
wewenang badan pengurus.
Anggaran
Rumah Tangga berisi tentang keanggotaan dan kepengurusan serta hak dan
kewajiban pengurus organisasi sanggar Bale Seni Ciwasiat. Pengurus terdiri dari
8 (delapan) orang anggota, yaitu :
a.
Pembina : Rohaendi, Spd
b. Ketua : Ade
Triyana,S.Pd
c. Sekretaris : Candra
Budhi Utama
d. Bendahara : Awit
Gending A
e. Pembantu
Umum.
a) Produksi : Fikra Mardiana
b) Pelatihan
: Budi Supriadi
c) Peralatan
: Hilman
d) Humas
: Muh. Andes
Kewajiban
pengurus yang terdiri dari pembina, ketua, sekretaris, bendahara yaitu mengurus
semua kepentingan organisasi sanggar dalam arti luas mewakili organisasi
sanggar baik di dalam maupun di luar.
4.2.2.2 Susunan
Pengurus
Pengurus
sanggar Bale Seni Ciwasiat memiliki tugas masing-masing yaitu:
1. Pembina
a. Melindungi
sanggar agar tetap bertahan
b. Memberikan
pemantauan terhadap sanggar tari
c. Memberikan
motivasi kepada anggota pengurus agar menjalin kerjasama yang baik dan
meningkatkan sistem kerja agar pengelolaan berjalan dengan lancar dan mengarah
kepada perkembangan sanggar yang lebih maju.
2. Ketua
a. Memimpin dan mengurus sanggar
b. Melaksanakan kebijaksanaan rapat badan pengurus
c. Menetapkan bentuk dan susunan organisasi
d. Mengangkat dan memberhentikan tenaga-tenaga ahli dan
pengurus sanggar
e. Menetapkan peraturan-peraturan umum kepengurusan yang
mengatur dan menetapkan hak dan kewajiban serta disiplin pengurus sanggar.
f. Mengadakan koordinasi program kerja sanggar
g. Mengadakan monitoring
atau pengawasan dan evaluasi program kerja sanggar
h. Menetapkan perturan lain yang dianggap perlu untuk
menjaga dan mengawasi tata tertib, kelancaran, dan kelanjutan usaha-usaha
maupun kekayaan sanggar.
3. Sekretaris
a. Melaksanakan
tertib administrasi organisasi (buku anggota, buku pengurus, buku pemeriksa)
b. Mengadministrasi
seluruh kegiatan sanggar tari (surat menyurat, keputusan rapat pengurus)
c. Menyusun
laporan organisasi sanggar tari
d. Bertanggung
jawab terhadap administrasi organisasi
4. Bendahara
a. Menerima
iuran pembayaran siswa
b. Menyimpan
dana yang masuk
c. Mengeluarkan
dana keluar
d. Membuat
administrasi keuangan
e. Menyusun
laporan keuangan dalam rapat pengurus
5. Pembantu
Umum
5.1 Produksi
Membuat dan menyiapkan materi karya seni.
5.2 Pelatihan
Melatih peserta didik.
5.3 Peralatan
Menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan sanggar
ketika latihan atau pementasan.
5.4 Humas
a.
Melaksanakan
dan mengkoordinasikan kegiatan dibidang informasi
b.
Melaksanakan
tata usaha bagian hubungan masyarakat
c.
Dokumentasi
kegiatan
4.2.2.3
Program Kerja
Organisasi memerlukan dan harus memiliki
program kerja agar pekerjaannya dapat dikendalikan dengan baik, teratur dan
lancar. Program kerja dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta
perkembangan zaman.
4.2.2.4 Kegiatan
Sanggar Bale Seni Ciwasiat di dalamnya
terdapat pengurus yang diikat oleh
kebersamaan dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai maksud dan tujuan, sanggar
melakukan usaha-usaha sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan pelatihan tari
b. Menyelenggarakan karawitan (musik etnik)
c. Menyelenggarakan teater tradisional
d. Menerima jasa pementasan seni
e. Menerima jasa dekorasi
f. Menerima pesanan peralatan seni tradisional Banten
g. Melakukan proses penciptaan karya seni (berkesenian)
h. Melakukan pertunujan seni
4.2.2.4.1
Kegiatan Pelatihan Tari
Kegiatan pelatihan tari diadakan di
sanggar Bale Seni Ciwasiat setiap hari
Jum’at
dan Sabtu pukul 15.00-17.00 WIB yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Apabila
akan menghadapi perlombaan, pementasan, pergelaran atau festival seni frekuensi
latihan ditambah agar lebih memantapkan pertunujuan yang akan ditampilkan agar
lebih bagus. Kegiatan pelatihan tari terdapat adanya pelatih, siswa, materi,
metode dan evaluasi yang semuanya disesuaikan dengan jadwal yang ditentukan.
Kegiatan pelatihan di sanggar Bale Seni
Ciwasiat sebelum memulai latihan adalah melakukan doa bersama dengan tujuan
agar proses latihan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Setelah berdoa selesai dilanjutkan pemanasan untuk pemanasan.
Pemanasan dilakukan antara 5-10 menit, setelah pemanasan untuk tahap I diisi
dengan mengulang materi tarian yang sudah diberikan dengan tujuan untuk
mengetahui sampai dimana anak menguasai materi yang diberikan pada pertemuan
yang lalu dan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelatih dalam
menyampaikan materi tari pada pertemuan yang lalu. Setelah mengulang materi
tarian yang sudah diberikan kemudian melanjutkan materi tarian.
Setelah selesai memberikan materi,
kemudian siswa diminta maju ke depan lima-lima secara bergantian untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik menangkap dan menguasai materi yang telah
diberikan, dan untuk siswa yang belum menguasai materi diberi evaluasi dan
arahan oleh pelatih dengan mengulang gerakan secara pelan-pelan dan sabar agar
mereka bisa mengikuti.
4.2.2.4.1.1
Materi
Materi
yang diajarkan di sanggar Bale Seni Ciwasiat bervariasi diantaranya.
a.
Rampak
Bedug
b.
Padingdangan
c.
Calung
Renteng
d.
Calung
Bodoran
e.
Tari
Walijamaliha
f.
Tari
Salam Pangbagea
g.
Tari
Lenggang Marawis
h.
Tari
Jawara Uti Uri
i.
Tari
Merak
j.
Tari
Jaipong
k.
Angklung
Buhun/Dog-dog Lojor
l.
Wayang
Golek
m.
Wayang
Ulin
n.
Degung
o.
Ibing
Silat
p.
Debus
q.
Musik
Etnik
r.
Babadakan
Berikut pembagian materi dan pembagian kelas di sanggar Bale Seni Ciwasiat.
Materi
Pertemuan
|
Dasar
|
Madya
|
Terampil
|
Mahir
|
Silat
|
Rampak Bedug
|
Tari Sunda
|
Tari Kreasi
|
|
1.
|
Kuda-kuda
|
Pola Tabuhan
|
Trisik – Bukaan 1
|
Tari Kreasi Rakyat
|
2.
|
Kuda-kuda
|
Pola Tabuhan
|
Trisik – Bukaan 1
|
Tari Kreasi Rakyat
|
3.
|
Pasangan
|
Gerakan/ Tari
|
Trisik Bukaa 2
|
Tari Kreasi Rakyat
|
4.
|
Pasangan
|
Gerakan/ Tari
|
Trisik Bukaa 2
|
Tari Kreasi Rakyat
|
5.
|
Tepak tilu
|
Gabungan 1
|
Trisik Bukaan 3
|
Tari Kreasi Klasik
|
6.
|
Tepak tilu
|
Gabungan 2
|
Trisik Bukaan 3
|
Tari Kreasi Klasik
|
7.
|
Tepak tilu
|
Gabungan 3
|
Trisik Bukaan 4
|
Tari Kreasi Klasik
|
8.
|
Tepak tilu
|
Gabungan 4
|
Trisik Bukaan 4
|
Tari Kreasi Klasik
|
9.
|
Tepak tilu
|
Paket Babak 1
|
Trisik Bukaan 5
|
Tari kontemporer
|
10.
|
Paleredan
|
Paket Babak 1
|
Trisik Bukaan 5
|
Tari kontemporer
|
11.
|
Paleredan
|
Paket Babak 2
|
Pemantapan
|
Tari kontemporer
|
12.
|
Paleredan
|
Paket Babak 2
|
Pemantapan
|
Tari kontemporer
|
13.
|
Padanan
|
Paket Babak 3
|
Pemantapan
|
Menata Tari
|
14.
|
Padanan
|
Pemantapan
|
Pemantapan
|
Menata Tari
|
15.
|
Gabungan
|
Pemantapan
|
Pemantapan
|
Menata Tari
|
4.2.2.4.1.2 Sasaran
Peserta Didik
Sasaran dari
peserta pelatihan di Bale Seni Ciwasiat ini adalah :
1.
Anak usia sekolah SD, SMP, SMA
2. Mahasiswa
3. Umum
4.2.2.4.1.3
Metode Pelatihan Tari
Di sanggar Bale Seni Ciwasiat pelatihan
tari menggunakan metode demontrasi yaitu metode dimana pelatih mencontohkan
gerakan, lalu peserta didik memperhatikan dan mengikuti materi/gerakan yang
diajarkan pelatih. Begitu seterusnya. Setelah materi yang diajarkan selesai,
pelatih melihat dan mengecek gerakan para peserta didik, apakah mereka sudah
menguasai materi dan memeriksa apakah teknik yang mereka lakukan dalam tarian
tersebut sudah benar atau belum, sehingga tugas pelatih disini memberikan
teknik dan mencontohkan gerakan yang benar tersebut kepada pesrta didik.
4.2.2.4.2
Kegiatan Pementasan
4.2.2.4.2.1
Pergelaran Tari
Sanggar Bale Seni Ciwasiat dari mulai
berdiri sampai sekarang sudah banyak mengikuti pementasan dalam berbagai acara
bukan hanya di kota Pandeglang tetapi juga di luar kota Pandeglang, seperti
luar kota, bahkan luar negeri, sehingga menjadikan sanggar Bale Seni Ciwasiat
banyak dikenal masyarakat. Tidak hanya pementasan yang telah diikuti oleh
sanggar Bale Seni Ciwasiat tetapi
festival seni sering diikuti oleh sanggar Bale Seni Ciwasiat.
Berikut Jam
Terbang Pementasan dan festival Sanggar Bale Seni Ciwasiat.
•
Deklarasi Pemuda
Hanura, Hotel Kartika Chandra Jakarta, Februari
2008
•
Musik Teater
“Bicaralah Tanah” bersama TEATER STUDIO INDONESIA, Serang, Bandung, Jakarta,
Jogjakarta, Semarang 2008
•
Ulang Tahun
Pertamina, Istana Bahari Jakarta, Maret 2008.
•
Lounching Esia
Hidayah, Balai Sarbini, Lapangan Banteng Jakarta, Maret 2008.
•
Gelar Seni
Budaya Indonesia JCC, Juni 2008
•
Arak-arakan
Budaya TMII, Mei 2008
•
Penyambutan Tamu
perayaan HUT RI, Istana Negara Jakarta, Agustus 2008, 2012.
•
Welcome Party
(malam Taaruf) MTQ Nasional, Juni 2009.
•
Pentas Gebyar
Raya Keliling Banten, Sampurna Hijau - Jie Sam Soe, Maret, Juli, Oktober
2008, 2009.
•
Road Mall to
Mall bersama Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Rhamadahan 2008 - 2012.
•
Malam Tahun Baru
Spektakuler, Hotel Kharisma, Nuansa Bali , Soll Ellite Marbela Anyer, Desember
2008-2011
•
Road to School
(HUT BSC) sekolah pinggiran Pandeglang, Januari 2009.
•
Familiy
Gathering beberapa perusahaan besar di Ancol, Taman Mini, Anyer 2009 - 2013
•
Acara-acara
Upacara Pernikahan di Pandeglang, Serang dan Rangkas 2008 – 2013
•
Misi Kesenian Padingdangan
to Tongtong Fair Den Haag Belanda, Mei 2010
•
Mengisi acara
Religi di TRANS 7 Ngabuburit, Sahurnya OVJ 2011-2013
•
Gema Ramadhan
SCTV 2013
•
Gelar “GEMBRUNG
PANGLAWUNG” Opening Event Duta Seni Pelajar di Banten 2013
•
Dan sejumlah
event lainnya s.d sekarang
Sanggar
Bale Seni Ciwasiat selain mempunyai jam terbang, sanggar Bale Seni Ciwasiat
juga mempunyai jam terbang dalam pelatihan. Berikut jam terbang sanggar Bale
Seni Ciwasiat.
•
Pelatihan Rutin
secara berkala di Bale Seni Ciwasiat
•
Melatih Peragaan
Bintara Magang POLDA Banten Angkatan 24 – 32 Thn 2008 – 2010;
•
Melatih Siswa-siswi SD, SMP, SMA di wilayah Kab.
Pandeglang 2008 – sekarang
•
Membina dan
Melatih Unit Kegiatan Mahasiswa PANDAWA UNTIRTA Serang Banten 2008 sekarang
•
Melatih Sat
Brimob Polda Banten, 2009-sekarang
•
Melatih
Bhayangkari Polda Banten, Juni 2010-sekarang
•
Melatih Paskhas
AU, Lanud Sulaeman Bandeung Maret
2011
•
Melatih TNI pada
HUT TNI Mabes TNI Jakarta 2011
•
Melatih Sat
Brimob Polda Jambi, Desember 2011
•
Melatih Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur, Nopember 2012
•
Melatih Lanal
Banten, Desember 2012
•
Melatih Marinir,
Juli 2013
4.2.2.4.2.3
Lomba Tari
Sanggar Bale Seni Ciwasiat mengikuti
berbagai perlombaan tari baik yang diadakan. Sudah banyak prestasi yang diraih
sanggar melalui siswanya yang mengikuti lomba mewakili sanggar Bale Seni
Ciwasiat. Lomba yang pernah diikuti antara lain.
1. Juara
I Banten Parade Bedug Sampoerna Hijau 2008.
2. Juara
I Nasional Parade Bedug Sampoerna Hijau 2008.
3. Juara
Festival Qurban 2008 – 2010
4. Menghantar
SMAN 2 menjadi Juara I Pentas Aksi siswa 2009
5. Menghantar
PANDAWA UNTIRTA menjadi Juara I Festival Seni Daerah antar Kampus se- Jabar dan
Banten 2009
6. Menghantar
Teater Kafe Ide Untirta menjadi 5 besar pada Festival Drama Basa Sunda 2012
7. Juara
1 dan 2 Adu Bedug Gema Ramadhan SCTV 2013
4.2.2.4.3
Pengelolaan Administrasi Keuangan
Dana yang diperoleh dari sanggar
Bale Seni Ciwasiat yaitu dari dana rutin iuran pendaftaran peserta didik
Rp.50.000 dan iuran perlatihan peserta didik Rp.5000, penyewaan kostum,
penyewaan jasa upacara adat, Selain itu sanggar juga menghimpun dana baik dari
pemerintah maupun dari badan-badan atau lembaga-lembaga masyarakat baik di
dalam maupun di luar negeri.
4.2.2.4.4
Pengadaan Rapat
Sanggar Bale Seni Ciwasiat
mengadakan rapat satu tahun dua kali, yaitu enam bulan sekali, untuk
membicarakan keadaan sanggar. Rapat badan pengurus dapat diadakan setiap kali,
apabila dianggap perlu oleh ketua atau wakil ketua atau atas permintaan dari sekurang-kurangnya
2 (dua) orang anggota pengurus sanggar lainnya. Semua rapat dipimpin oleh
ketua, apabila ketua berhalangan hadir dalam rapat tersebut, maka rapat
tersebut dipimpin oleh salah seorang wakil ketua. Dalam Sanggar Bale Seni
Ciwasiat semua putusan diambil dengan musyawarah untuk menghasilkan putusan
yang mufakat, tetapi apabila dengan jalan musyawarah tersebut tidak ada kata
sepakat, maka keputusan rapat dapat diambil dengan suara terbanyak.
4.2.3
Penggerakkan
Dalam sanggar Bael Seni Ciwasiat pembina sanggar menggerakkan para
pengurus dan peserta didiik dengan cara memberikan contoh yang atau teladan
yang baik. Karena menurut Rohaendi “dalam sanggar Bale Seni Ciwasiat peserta
didik tidak hanya belajar mengenai seni saja akan tetapi mereka ditanamkan
nilai-nilai yang baik”, contohnya Rohaendi tidak pernah marah-marah pada
pengurus sanggar atau peserta sanggar ketika mereka tidak bisa mengikuti acara
kegiatan sanggar, Rohaendi hanya memberitahu supaya lain waktu, ketika sanggar
membutuhkan kinerja mereka, jika mereka tidak bisa mereka tidak mendadak
membatalkan dengan waktu yang sudah mendekati acara berlangsung. Dengan cara
kepemimpinan seperti itu, anggota-anggota sanggar Bale Seni Ciwasiat semakin
bertambah.
Pimpinan sanggar memperlakukan pengurus secara sama, tidak membedakan
antara pengurus satu dengan pengurus lain, dan menghargai ide atau
pendapat/gagasan dari pengurus lain, sehingga pengelolaan di sanggar Bale Seni
Ciwasiat tidak terjadi kekakuan, dan timbul rasa kekeluargaan.
4.2.4
Pengawasan
Pengawasan
merupakan hal akhir yang harus dilakukan dalam sebuah manajemen. Yang berfungsi
untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapai dalam organisasi. Cara
yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan kinerja atau kegiatan yang
telah dilaksanakan dengan rencana sebelumnya yang telah ditetapkan serta
melakukan perbaikan-perbaikan pada hal yang menyimpang atau pada hal yang belum
tercapai pada organisasi tersebut.
Pengawasan dilakukan langsung oleh pembina sanggar
Rohaendi beserta ketua Ade, mereka terjun langsung sehingga mereka dapat
mengetahui kondisi yang terjadi dalam sanggar. Dengan cara pengawasan yang
dilakukan seperti ini akan membentuk kekeluargaan dengan pendekatan yang baik,
pada anggota pengurus sanggar maupun peserta didik. Pengawasan dilakukan agar
tidak terjadi penyimpangan atau hal yang tidak diinginkan dalam organisasi
sanggar, sehingga pengelolaan sanggar berjalan dengan baik dan berjalan lancar.
4.3
Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Sanggar Bale Seni Ciwasiat
4.3.1
Faktor Pendukung Manajemen Sanggar Bale Seni Ciwasiat
Faktor-faktor
yang mendukung pengelolaan sanggar Bale Seni Ciwasiat hingga dapat bertahan
sampai sekarang antara lain:
4.3.1.1
Kerja sama jaringan/relasi
Faktor pendukung dalam sanggar Bale Seni
Ciwasiat yaitu hubungan atau kerjasama yang baik dengan jaringan atau relasi, karena
sesuai dengan wawancara dengan pimpinan sanggar Rohaendi mengemukakan
“bertahannya suatu sanggar adalah dengan adanya kerjasama dengan jaringan atau
relasi yang baik, karena yang utama pasar tidak melihat kualitas saja, akan
tetapi pasar juga melihat keharmonisan dan rasa kekeluargaan anggota sanggar.
4.3.2
Faktor Penghambat Manajemen Sanggar Bale Seni Ciwasiat
Hambatan yang ada dalam sanggar Bale
Seni Ciwasiat bukan merupakan suatu rintangan tetapi hambatan yang perlu dicari
langkah penyelesaiannya. Hambatan yang ada di sanggar Bale Seni Ciwasiat adalah
(1) peserta didik, (2) pengurus sanggar. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut.
4.3.2.1 Peserta
didik
Jumlah peserta didik yang terkadang
tidak tetap setiap latihan, kadang mengalami peningkatan kadang juga mengalami
penurunan. Dalam hal iuran juga terkadang ada peserta didik yang setiap latihan
tidak membayar iuran, tetapi kebijaksanaan dari pihak sanggar tidak
mempermasahkan hal tersebut, yang terpenting mereka hadir dan belajar tari.
Hambatan lain bagi sanggar juga
terkadang peserta didik yang sudah dilatih di sanggar Bale Seni Ciwasiat sampai
mahir menarinya, akan tetapi mereka melakukan kegiatan di luar sanggar Bale
Seni Ciwasiat. Dan ada juga mereka yang melanjutkan diluar daerah sehingga
harus mengorbankan kegiatan dalam sanggar sanggar karena untuk kepentingan
pribadi dan masa depan mereka pula.
4.3.2.2
Pengurus sanggar
Adapun
hambatan lainnya adalah selain dari persoalan peserta didik, yaitu mengenai kepengurusan sanggar, penguruspun
banyak yang harus dibenahi karena mereka harus membagi waktu dengan pekerjaan
mereka yang lain karena pengurus sanggar Bale Seni Ciwasiat memiliki pekerjaan
lain, seperti ada yang seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai di lembaga
lain, dll, sehingga salah satu pekerjaan mereka ada yang harus dikorbankan oleh
pengurus sanggar, dan hal seperti itu
tidak mudah dan tidak efisien pada kepengurusan sanggar, ketika sewaktu-waktu
dibutuhkan kinerja mereka.